Mantan penyadap PTPN VII Unit Kedaton Ali Usin, yang selesai tugas pada 2011 itu merasa damai berada di rerumpunan kebun di Desa Sindangsari, Tanjungbintang yang lebih 30 tahun dia geluti. Saat ditemui pertengahan Juli lalu, ia sedang menggembalakan sapi-sapinya dengan wajah berseri.
“Ya, saya kan dulunya penyadap. Setiap hari hidupnya ya di kebun. Sekarang masih sering ke kebun juga, tapi angon sapi,” kata pria 63 tahun selepas pensiun mendapat kredit lunak dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PTPN VII untuk mengembangkan usaha beternak sapi metal itu.
Sejak masih bekerja, pria Asal Banyuwangi, Jawa Timur mengaku sudah aktif membina kelompok peternak sapi Metal di desanya. Lepas dari rutinitas menyadap karet, ia bersama 10 anggotanya mengajukan kredit PKBL ke PTPN VII. Setelah melalui berbagai seleksi dan survey, perusahaan mengabulkan.
“Kelompok Peternak Sapi Metal yang saya ketuai ini sudah dua kali dapat kredit. Pertama Rp90 juta, lunas. Terus kedua, Rp90 juta lagi, sudah lunas juga. Alhamdulillah, berkat dana pinjaman itu, kami sempat punya 18 ekor sapi,” jelas dia.
Untung yang mendampingi Ali, anak nomor dua dari tiga anaknya mengaku sangat terbantu ekonominya oleh pinjaman lunak PTPN VII. Akan tetapi, sekarang dia tidak berani memelihara terlalu banyak karena sudah mulai sulit mencari pakan.
“Selain agak susah ngarit (cari rumput untuk pakan), anak-anak sekarang kurang minat ngingu (memelihara) sapi. Satu lagi, soal keamanan. Saya pernah kehilangan dua sapi seharga Rp31 juta di kandang,” ungkap Ali.
Sumber PTPN VII